Kekerasan terhadap Umat Islam Meledak di India
Majelis Pimpinan Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (MPP ICMI) bersuara lantang terkait penindasan umat Islam di India. ICMI mendesak Pemerintah Republik Indonesia (RI) agar mengambil sikap terhadap pembantaian dan penindasan kaum minoritas muslim di India.
"Kami (ICMI) meminta pemerintah agar memanggil duta besar India di Indonesia untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat muslim di Indonesia terkait hal tersebut (penindasan terhadap umat Islam di India)," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Periode 2021-2026, Andi Anzhar Cakra Wijaya, dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/2).
ICMI, kata Andi Anzhar, juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk memberi perhatian kepada umat muslim di India yang mengalami diskriminasi, penindasan dan kesewenang-wenangan oleh kelompok ultra-nasionalis Hindu ekstrem di negara Mahatma Gandi itu.
"Ini sangat penting mengingat sebagai negara Islam terbesar di dunia, ICMI memandang Indonesia harus berperan aktif dan menunjukkan solidaritas terhadap saudara-saudara muslim di India yang saat ini mengalami penindasan," tegas putra mantan Jaksa Agung, Andi M. Ghalib ini.
Waketum ICMI bidang Politik, Hubungan Internasional, Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) ini menjelaskan, sikap arogansi dan kesewenang-wenangan yang dipertontonkan kelompok mayoritas ultra-nasionalis Hindu ekstrem itu telah "melukai" sekaligus "mencoreng" hubungan RI-India.
Karena itulah Andi menyerukan agar India menghentikan segala bentuk kekerasan fisik maupun psikis terhadap umat muslim di negara berpenduduk terbanyak nomor dua dunia itu.
Sebab, kata mantan ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) DKI Jakarta itu, jika terus melakukan penindasan terhadap umat muslim, maka India berarti telah merusak dan mengotori demokrasi serta perdamaian yang sejak dahulu diajarkan oleh Mahatma Gandhi yaitu misi penting universal declaration of human rights.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim juga meminta Pemerintah Indonesia membantu muslim India yang ditindas kalangan mayoritas.
"Saya berharap, Pemerintah RI melakukan langkah-langkah penting meyakinkan Pemerintah India melalui Dubes India untuk menghentikan ekstrimisme ini," kata Sudarnoto melalui keterangannya, Senin (14/2).
Sudarnoto mengaku sangat kecewa dan sakit hati melihat tindakan brutal Pemerintah India terhadap warga minoritas Muslim di India. Ia menilai, tindakan brutal mayoritas terhadap muslim India melanggar HAM.
"Bisa jadi komunitas agama lain yang menyadari dan mengerti betul tentang HAM akan terusik dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintah India," kata Sudarnoto.